Just found an innocent-old note which I wrote last year to join cooking competition Master Chef Indonesia 2012. Sadly I cancelled to submit this note due to my hectic assignments that time :'(
dulu saya gemar sekali dengan setiap makanan
"balado" alias yang pedas-pedas, mulai dari ayam balado, telur
balado, ikan balado, dan aneka sambel tentunya. namun setelah 2 tahun
belakangan saya pindah ke jawa barat untuk meneruskan sekolah, cita rasa
"balado" mulai luntur di lidah saya. sekarang saya malah menyukai
masakan-masakan "bening" yang tidak banyak mengandung minyak dan
cabai, seperti sayur hijau bening (bayam, kangkung, katuk), sayur asem, pepes
jamur, tempe dan tahu bacem. selain itu saya juga menggemari makanan
gurih-manis yang baru saya kenal setelah saya tinggal di jawa barat, yaitu
getuk dan gandasturi. selera saya tidak macam-macam, tidak ada mekanan yang
saya sangat gilai dan tidak ada yang saya sangat tidak sukai.
orang pertama yang mengenalkan saya pada dunia masak-memasak
adalah ibu saya. sedari kecil saya sudah sering diminta ibu untuk menolong
memasak di dapur karena memang kami tidak mempunyai pembantu. saya ingat sekali
sewaktu kelas 5 SD ibu memasak di kompor, dan saya mencuci tumpukan piring
kotor di sebelahnya. sembari mencuci piring saya suka memperhatikan ibu
memasak, mulai dari cara mengaduk masakan, membalikkan masakan saat di goreng, serta
tahap-tahap memasukkan bahan makanan ke dalam kuali. namun saya sering merasa
bosan dan capek karena setiap hari harus mencuci piring.hal itu membuat saya
menjadi malas-malasan jika dipanggil ibu untuk ke dapur.
kemudian ibu mulai mengajari saya cara menyiangi sayuran,
membersihkan lauk (ikan, ayam, daging), dan mengiris-iris bahan masakan.
seiring berjalannya waktu tanpa sadar saya mulai fasih berada di dapur, tidak
hanya mengolah bahan makanan tapi juga berbelanja ke pasar, memilih bahan
makanan yang segar, hingga membersihkan dapur setelah memasak.
walaupun dibesarkan di Padang, namun sejujurnya saya tidak
begitu terampil memasak masakan Padang seperti rendang, gulai, asam-pedas, dan
sebagainya karena saya memang tidak begitu menyukainya. saya hanya memasak 3
jenis makanan: yang saya sukai, yang orang-orang rumah sukai, dan masakan yang
kelihatannya enak yang saya lihat di TV/majalah. saya biasanya memasak masakan
rumahan a la Indonesia seperti tempe-tahu goreng, soup ayam, soup sayur, dan
aneka tumis-tumisan. di waktu senggang saya juga suka memasak cemilan seperti
donat, klepon, bubur kacang ijo, dan lumpia.
masakan saya biasa dinikmati oleh orang rumah, namun
biasanya saya memasak cemilan dalam jumlah banyak, kemudian diantar ke tetangga
dan ke saudara yang rumahnya tidak jauh dari rumah saya. untuk cemilan,
rata-rata respon yang diberikan cukup baik, bahkan ada yang request untuk
tambah lagi.
masalah rasa, pada awal kegiatan memasak sendiri di rumah,
cukup banyak keluhan karena masakan saya selalu tawar alias kurang garam, dan
kadang-kadang kalau masak sayur masih kurang matang (masih keras).
kejadian tidak terlupakan saat memasak...
adalah saat memasak pada bulan puasa. sebenarnya tidak ada
yang begitu spesial, namun memasak saat bulan puasa memberikan kesan tersendiri
di hati saya karena suasana memasak bersama serta menu-menu manis yang jarang
dimasak pada hari-hari biasa menjadi sesuatu yang tidak terlupakan bagi saya.
pertama kali tentu saja dari ibu. ibu mengajari mengolah
masakan untuk makanan sehari-hari di rumah. dimulai dari kelas 5 SD saya sudah
diajari untuk akrab dengan dapur. kemudian salah seorang tante saya yang mahir
memasak juga suka mengajari saya memasak. beliau tinggal di Banten, dan jika
pulang kampung ke Padang, sering membawa oleh-oleh makanan yang
"asing" bagi kami. beliau juga yang mengenalkan saya dengan
bahan-bahan makanan yang saat itu hanya bisa saya lihat di TV, seperti jamur,
kulit lumpia, tek-wan, sosis (beliau yang pertama kali mengenalkan sosis kepada
saya), sphagetti, bubur ayam, soup ayam, dan makanan-makanan yang tidak pernah
dimasak oleh ibu saya sebelumnya.
sekarang setelah saya melanjutkan sekolah di jawa barat,
intensitas saya bertemu beliau menjadi lebih sering, karena setiap bulan saya
pulang ke rumahnya dan selalu memasak bersama.
untuk saat ini tidak (belum) ada yang saya ubah karena saya
memang belum berkarir secara profesional. karena masih berstatus mahasiswa,
menjadi profesional dalam bidang kuliner menjadi salah satu pilihan yang cukup
serius.
saya ingin sekali mendalami bidang kuliner vegetarian dan
kuliner sehat, yang tidak sebatas hanya kuliner Indonesia, Western, Asia, dan
sebagainya. namun saya ingin menjadi profesional dalam kuliner sehat dan
bergizi seimbang. seperti diketahui bersama, trend kuliner saat ini adalah yang mengutamakan cita rasa dan
penampilan. memang hal tersebut penting, tapi akan jauh lebih penting lagi jika
makanan tersebut mengandung gizi yang seimbang dan kalori yang tidak berlebih.
karena (nantinya) sebagai koki profesional, kita yang bertanggung jawab atas
kesehatan masyarakat melalui makanan yang kita sajikan.
menurut saya, saya adalah orang yang indecisive, artinya
saya bukan tipe orang yang cocok untuk menjadi pemimpin karena saya tergolong
orang yang plin-plan. saya tidak begitu banyak bicara, namun bukan berarti
sangat pendiam. saya tidak neko-neko dalam menjalani hidup, menyukai tantangan,
namun sayangnya saya bukan orang yang ambisius. saya juga termasuk orang yang
cukup disiplin karena saya tidak suka menunggu dan ditunggui orang.
orang-orang terdekat saya menilai saya sebagai orang yang
ramah, pengertian, plin-plan, mandiri, berpikiran terbuka, iseng. sebaliknya
ada yang mengatakan bahwa saya adalah orang yang cool dan kalem. selain itu
juga ada yang mengatakan saya orang yang sopan dan disiplin.
saya lahir di padang, sumatera barat sebagai anak ke 2 dari
4 bersaudara. bapak saya adalah seorang pedagang dan ibu saya adalah seorang
guru SD. saudara laki-laki tertua saya sedang menempuh pendidikan di sebuah
perguruan tinggi dan kedua adik saya sedang menempuh pendidikan SMA di kota
padang.
kami besar di keluarga yang sederhana dan bahagia,
alhamdulillah kami bisa mengenyam pendidikan yang baik hingga saat ini dari
hasil keringat kedua orang tua kami. secara ekonomi, kami termasuk keluarga
dengan ekonomi cukup, tidak pernah kekurangan, namun juga tidak melimpah ruah.
bapak memiliki usaha dagang di sebuah daerah di Riau, jadi
beliau tidak selalu tinggal di rumah. 2 minggu di Riau, kemudian 1 minggu
pulang ke padang, namun seringkali lebih lama di Riau.
sementara ibu saya adalah guru SD. beliau
sudah menjadi guru semenjak sebelum menikah dengan bapak, namun beliau bukanlah
seorang pegawai negeri. kedua orang tua kami mendidik kami untuk menjadi anak yang jujur
dan penuh tanggung jawab.
saya sendiri lahir, besar, dan bersekolah di padang. selama
12 tahun masa pendidikan SD hingga SMA, tidak ada prestasi yang begitu
menyolok. semuanya berjalan dengan lancar dan bahagia.
selepas SMA saya melanjutkan pendidikan ke sebuah perguruan
tinggi di jawa barat mengambil jurusan kesehatan masyarakat. berpisah dengan
seluruh keluarga pada awalnya sangat berat, namun setelah dijalani, saya mulai
terbiasa dan menjadi lebih bertanggung jawab terhadap pendidikan dan kehidupan
saya sendiri.
tahun pertama berkuliah, saya tinggal di asrama mahasiswa.
di asrama ini, tidak ada fasilitas untuk kegiatan masak-memasak. saya yang pada
awalnya terbiasa makan dengan masakan rumah merasa cukup repot untuk
beradaptasi dengan masakan kantin.
pada tahun kedua, saya pindah dari asrama dan tinggal di
kost-kostan. saya sangat berbahagia karena di kost-kostan ini tersedia dapur
yang bersih dan lengkap. saya memang tidak bisa memasak setiap hari karena
harus berkuliah, tapi di akhir minggu saya biasa memasak makanan ringan
sendiri. yang sering saya masak adalah bubur kacang ijo.
hobi utama saya adalah membaca dan olah raga. untuk membaca,
saya tidak memiliki bahan bacaan spesifik karena pada dasarnya saya gemar
membaca apa saja terutama koran dan majalah. untuk olah raga, saya gemar lari
pagi alias jogging. saya terbiasa lari pagi di akhir pekan dan terkadang saya
juga berlari sore. selain jogging saya juga gemar bermain bulu tangkis dan
bersepeda.
selain membaca dan olah raga saya juga gemar mendengarkan
musik dan jalan-jalan.