Persiapan: Membeli Tiket Sirkuit, Pesawat
dan Hotel
Tiket sirkuit MotoGP adalah tiket yang
pertama kami siapkan. Soalnya if anything
happens, who knows ya kan, toh tiketnya bisa dijual lagi. Tiketnya kami dapatkan
sekitar bulan Juli 2017. Pada awalnya tentu kami survey mengenai lokasi tribun
mana yang mau dijadikan lokasi nonton yang seru dengan mendownload map tribun
dan browsing di internet. Awalnya aku mau di tribun VR46 sebagai basisnya
pendukung Valentino Rossi, tapi temanku yang bernama Armaini (selanjutnya disebut
Mak Kitty) pendukung Dani Pedrosa. Doi keberatan dong, lagipula setelah
baca-baca blog disebutkan kalau tribun VR46 itu nggak ada atap pelindung dan
nggak ada kursi so berabe dong kalau panas kepanasan kalau hujan kehujanan
#persoalan. Akhirnya, kami sepakat untuk ambil tiket di tribun Main Grand
Stand, yang terletak di trek lintasan lurus pas di depan garis start dan finish.
Circuit Map (taken from Google image) |
Setelah itu, kami mencari di manakah tiket
tersebut bisa dibeli. Aku cek di blibli.com, eh taunya tiket Main Grand Stand
udah ludes aja! Aku cek di beberapa web lain, harganya rata-rata di atas Rp
700.000. Singkat cerita, Mak Kitty memesan tiket via teman kantornya yang juga
akan nonton MotoGP, yang nanti bakal jadi guide kami nonton MotoGP selama 2
hari penuh. Oya, tiket yang dipesan seharga RM 222 atau sekitar Rp 700.000 an
juga lah wkwk.
Tiket sirkuit udah, sekarang booking hotel.
Kalau ini, Mak Kitty yang handle soalnya doi baru jalan ke Malaysia bulan April
kemarin. Kami berencana stay 3 malam di KL dari hari Jumat malam sampai Minggu
malam. Untuk Jumat sampai Sabtu malam, Mak Kitty booking Pacific Hotel di
daerah Pasar Seni. Sementara untuk Minggu malam, which is pas banget setelah nonton race MotoGP, kami berencana
nginap di bandara karena flight
kembali ke tanah air Senin paginya.
Booking tiket pesawat lain lagi dramanya
dan the lesson learn is: pesanlah
tiket pesawat jauh hari sebelum hari H balapan kalau perlu satu tahun sebelumnya karena guys, empat bulan sebelum
hari H aja rate tiketnya sudah nggak
masuk akal bahkan udah ada yang ludes! Kami sendiri termasuk agak lelet dan
banyak mikir ini, mikir itu, nanti dulu, undur dulu, pasti besok lebih murah,
dll dst hingga akhirnya terpaksa beli tiket pesawat dengan harga yang agak
mahal.
Kalau saya dapat tiket Air Asia PDG-KUL
pergi Jumat-pulang Senin pesawat paling pagi semua. Sementara Mak Kitty dapat
tiket Air Asia PKU-KUL Jumat pagi, tapi tiket pulang direct flight KUL-PKU untuk hari Senin udah ludes aja sejak kapan
tau. Akhirnya untuk pulang Mak Kitty harus muter dulu lewat KNO wkwk.
Nah jika menyesuaikan dengan jadwal MotoGP,
pesan tiket pergi Jumat – pulang Senin sudah cukup ideal. Jumat pagi sampai di KL,
siang hingga malamnya bisa jalan-jalan dulu di KLCC, Bukit Bintang dan
sekitarnya. Sabtunya nonton kualifikasi, Minggu nonton balap GP, Senin kembali
ke tanah air. Jadi cukup ambil cuti kantor dua hari. Tapi kalau menurut saya, pergi
Kamis – pulang Senin lebih oke, sehingga dari hari Jumat sudah bisa ikutin
sebuah rangkaian acara MotoGP yang tidak bisa saya ikuti hiksss… What is that? Makanya baca terus
ceritanya sampai habis yaa!
Oya, satu lagi, pesan saya, for worry free travel, buat perginya gak
apa-apa gak pakai bagasi, tapi buat pulang nya pesanlah bagasi. Jangan kayak
saya yang jadi nggak beli apa-apa gara-gara gak pesan bagasi hiksss. Gak perlu
banyak-banyak, yang 20 kg saja sudah lebih dari cukup. Jadi bisa bawa sedikit
cokelat-cokelat, Milo Cubes, teh tarik, sedikit produk-produk skincare, baju
kaos VR, baju jalan, selendang, sepatu, assesoris…. Haduhh ini oleh-oleh apa
mau kulakan wkwkwk.
Day 1 (Jumat 27 Oktober 2017)
Yeay!
Today is the day. Pagi jam sekitar jam 7.30 aku sudah sampai bandara BIM buat menuju
KUL. Karena sudah web check in via
webnya Air Asia, gak ada halangan berarti yang kutemui saat di bandara. Satu
ransel kecil dan tas yang berat total keduanya 8 kg pun tidak dijadikan masalah
sama petugas bandara. Fiuhh. Antrian imigrasi sudah cukup ramai dannn… di sini
hawa-hawa MotoGP nya sudah mulai berasa. Sama petugas imigrasinya aja aku
ditodong secara terang-terangan, “Mau nonton MotoGP yah?” Hihi aku hanya tertawa.
Pas di ruang tunggu keberangkatan, hampir semua penumpang mengenakan kaos dan
topi pembalap kesayangan. Yang paling banyak siapa lagi kalau bukan Valentino
Rossi. Gerimis yang turun saat itu juga bikin beberapa abang-abang berceletuk,
“Wah, hujan nih. Rossi pasti menang” dengan percaya diri.
Setelah satu sekitar satu jam di udara, pesawat tinggal landas di bandara KLIA2. Keluar dari pesawat, penumpang harus jalan jauhhh banget menuju loket imigrasi yang antriannya sudah
mengular tangga lagi-lagi oleh orang-orang dengan atribut MotoGP namun kali ini lebih
bervariasi tidak hanya atribut kuningnya Rossi, tapi ada yang oranye, merah,
biru dan lain sebagainya. Setelah melewati loket imigrasi dan custom, aku keluar dari gerbang
kedatangan mencari wifi untuk menghubungi
Mak Kitty yang baru akan lepas landas dari PKU pukul 11. Untungnya bandara
KLIA2 menyediakan wifi gratis. Bagi yang ingin beli kartu SIM Malaysia bisa
membelinya di konter DiGi atau Hotlink yang terletak persis di depan gerbang
kedatangan. Kebetulan, aku titip kartu SIM Malaysia DiGi sama Mak Kitty yang
dibeli di Dumai seharga Rp 73.000 untuk telepon dan kuota internet 2 GB yang
berlaku selama 1 bulan. Lumayan lah bisa update-update untuk 3 hari-an, tapi
kalau kamu tergolong narsis tingkat Dewa level di atas Mak Kitty, 2 GB untuk 3
hari tentunya masih kurang >_<
Antrian loket imigrasi -__- |
Sekitar 2 jam aku menghabiskan waktu keliling-keliling
bandara, mampir di Watson di lantai 3, lalu makan Naan dan minum teh tarik di restoran Quizinn di lantai 2M sebelum
kembali lagi ke gerbang kedatangan menjemput Mak Kitty.
Quizinn Restaurant |
Oh ya, ini nih yang bikin aku cukup sedih hari
itu. Sewaktu aku masih di ruang tunggu bandara di PDG, Mak Kitty share info kalau rider autograph session
alias sesi tanda tangan pembalap itu dilaksanakan hari ini, Jumat mulai dari
jam 11.30. Aku cek di facebook Sepang International Circuit, ternyata benar. Info nya baru saja dirilis pada Jumat pagi di laman facebook tersebut. Sementara dari blog-blog yang aku baca sebelumnya, dituliskan kalau rider autograph session itu
dilangsungkan pada hari Sabtu pagi sebelum kualifikasi. Jadi lemes dong bacanya. Padahal aku sudah cetak
foto-foto pembalap buat dimintai tanda tangan dan sangat menantikan acara itu. Hikss…
Yo wis lah ini belum rejeki namanya.
Langsung sedih :"( |
Pukul 13.00 aku kembali ke gerbang
kedatangan untuk menyambut Mak Kitty. Saat itu kebetulan pas jadwal kedatangan
pesawat dari Iran. Penumpang asal Iran yang cantik-cantik bangeet berdatangan
silih berganti. Aku sampai bingung men-scan
wajah Mak Kitty diantara wajah-wajah cantik itu wkkk. Setelah menunggu sekitar
45 menit dari jadwal landing pesawat pukul 13.10, Mak Kitty dengan raut muka
kebingungan muncul secara tiba-tiba di gerbang kedatangan wkwkwkkk.
FYI, Mak Kitty ini temanku dari SMA, well dari SMP sih tapi pas SMP nggak deket biasa aja. Pas SMA aja kami duduk sebangku. Anaknya baik dan humornya nyambunglah sama aku. Jarang-jarang lho ada yang humornya bisa nyambung sama aku wqqq. Kami naik lagi ke lantai 2M ke restoran Quizinn karena Mak Kitty belum makan, setelah itu kami turun ke level 1 untuk naik Sky Bus menuju KL Sentral. Tiket bus dari KLIA2 menuju KL Sentral seharga RM 12 dibeli terlebih dahulu di konter penjualan tiketnya. Oh iya FYI again, di lantai 1 ini juga terdapat Capsule Hotel tempat kami akan menginap pada malam setelah nonton race MotoGP.
Waiting for Mak Kitty >_< |
FYI, Mak Kitty ini temanku dari SMA, well dari SMP sih tapi pas SMP nggak deket biasa aja. Pas SMA aja kami duduk sebangku. Anaknya baik dan humornya nyambunglah sama aku. Jarang-jarang lho ada yang humornya bisa nyambung sama aku wqqq. Kami naik lagi ke lantai 2M ke restoran Quizinn karena Mak Kitty belum makan, setelah itu kami turun ke level 1 untuk naik Sky Bus menuju KL Sentral. Tiket bus dari KLIA2 menuju KL Sentral seharga RM 12 dibeli terlebih dahulu di konter penjualan tiketnya. Oh iya FYI again, di lantai 1 ini juga terdapat Capsule Hotel tempat kami akan menginap pada malam setelah nonton race MotoGP.
Floor Directory |
Sampai di KL Sentral, kami naik LRT ke
Pasar Seni, check in hotel, solat,
beberes sebentar, lalu jalan ke KL City Gallery terus ke Bukit Bintang buat ketemuan sama
temannya Mak Kitty yang bantuin kami beli tiket sirkuit. Kami ngobrol sambil makan di restoran Pakistan bernama Paradise (kalau dilihat dari nama dan penampakan luarnya, restonya terkesan rada-rada
gimana gitu, haha) bergaya ambil
sendiri yang masakannya lumayan mengobati kerinduanku akan makanan India Utara.
Setelah makan, kami jalan di sekitaran
Bukit Bintang. Suasananya ramai sekali oleh orang-orang dengan atribut MotoGP berlalu-lalang.
Kios-kios di sepanjang Bukit Bintang yang biasa berjualan souvenir khas
Malaysia sekarang berganti jadi berjualan souvenir bernuansa MotoGP mulai dari
baju kaos, topi dan lain sebagainya. Terakhir kami mampir ke Sephora. I was quiet excited, karena pas ke
Malaysia kemarin belum ngerti apa itu make up high end dan Sephora itu toko
apaan wkkk. Cukup puas lah testing-testing
lipstick dan produk-produk yang selama setahunan terakhir cuma bisa aku lihat
dipakai oleh beauty influencers,
seperti Tarte, Benefit, Make Up For Ever, dan
juga the new Fenty Beauty. Mak Kitty sempat belanja pinsil alis, sementara aku
nggak beli apa-apa.
Sekitar jam 11 malam barulah kami kembali ke hotel dan beristirahat. Tomorrow is qualification day. So excited!
@ Sephora Bukit Bintang |
Sekitar jam 11 malam barulah kami kembali ke hotel dan beristirahat. Tomorrow is qualification day. So excited!
No comments:
Post a Comment