Laman


Wednesday, January 31, 2018

Pengalaman Nonton MotoGP 2017! (Part 2)

Continuation from here

Hari ini, Sabtu 28 Oktober 2017 adalah hari kualifikasi. Dari pagi kami sudah bersiap naik LRT menuju KL Sentral untuk bertemu dengan Bang Zarmon, Bang Yoza dan Bang Dika buat pergi bareng ke Sirkuit Sepang. Oya sebelumnya aku perkenalkan tokoh dalam trip ini dulu ya.

Bang Yoza adalah teman kantornya Mak Kitty tapi beda kota. Tahun ini adalah kali kedua Bang Yoza nonton MotoGP langsung di Sepang. Sementara Bang Zarmon ini adalah suami dari teman kantornya Bang Yoza yang bantuin kami beli tiket tribun Main Grand Stand. Bang Zarmon ini adalah suhu-nya MotoGP karena tahun ini adalah kali ke-sembilannya nonton MotoGP langsung di Sepang selama sembilan tahun berturut-turut! Bahkan beberapa tahun yang lalu Bang Zarmon sempat membawa anggota keluarganya lengkap dengan tiga anaknya yang masih kecil-kecil, yang waktu itu kompakan mengenakan kaos berwarna kuning yang masing-masing bertuliskan huruf R, O, S, S dan I. Jadi pas foto bareng, ketahuan dong keluarga ini pendukung beratnya siapa, hehe. Sementara Bang Dika adalah sepupunya Bang Zarmon yang ikutan nonton MotoGP untuk kali pertama seperti kami.

Sekitar jam 9 aku dan Mak Kitty udah sampai di KL Sentral di hotel tempat menginapnya geng Bang Zarmon yang persis terletak di seberang stasiun KL Sentral. Nah, menurutku penginapan di daerah ini cukup recommended mengingat lokasi yang strategis, banyak tempat makan dan kebersihannya yang cukup oke. Sebenarnya berangkat pukul 9 dari KL Sentral itu sudah cukup telat, mengingat kemarin malam janjinya ketemuan di KL Sentral jam 8. Tapi apa daya, semalam kami semua sudah letih, lalu telat bangun dan rada lelet juga.

Jadi untuk mengakomodir mobilisasi penonton MotoGP, panitia menyediakan bus yang untuk mengangkut penonton yang akan berangkat dari KL Sentral menuju Sirkuit Sepang. Aku kurang tahu persisnya mulai kapan bus nya beroperasi namun hari Kamis kemarin, Bang Zarmon and the gank ikut menumpang bus tersebut pulang dari mengikuti autograph session di Sepang dengan ongkos 20 Ringgit per orang tapiiii naiknya harus antri dan sepanjang perjalanan sejauh lebih kurang 45 kilometer menuju KL Sentral harus rela berdiri karena tidak mendapatkan tempat duduk.

Akhirnya pagi ini Bang Zarmon sibuk mencari dan menawar taksi merah di sepanjang jalanan di KL Sentral untuk membawa kami berlima ke Sepang. Setelah hampir setengah jam, seorang kakek Chinese akhirnya setuju membawa kami dengan deal 80 Ringgit (diluar biaya tol). Si kakek berani juga mengangkut lima penumpang dengan taksi sedan sementara taksi-taksi sebelumnya pada menolak karena tidak mau mengambil resiko ditilang Polis. Sebagai konsekuensinya, kami duduk bersempit-sempit ria di bangku penumpang selama sekitar satu jam. Sesampainya di Sirkuit Sepang kami begitu excited! Kami terus berjalan memasuki gerbang bertuliskan Welcome to 2017 Shell Malaysia Motorcycle Grand Prix.

Gerbang utama



Dari gerbang utama menuju tribun balap, berjejeran puluhan booth dari perusahaan motor, helm, GoPro, souvenir dan aneka rupa perusahaan yang berkaitan dengan dunia otomotif. Ada kejadian unik yang tidak akan aku lupakan seumur hidup setelah beberapa langkah kami memasuki gerbang utama. Tanpa sadar kami sudah berada di tengah kerumunan orang-orang yang berteriak-teriak nggak karuan. Ada apa ini pikirku. Orang-orang di kiri-kanan kok pada histeris kayak orang gila semua. Pas aku melihat ke tengah sumber kerumunan... O MAY GOWDD!!!! VALENTINO ROSSI!!!!!!
"MAKKK.... VAENTINO ROSSI MAKKKK!!!" aku ikut berteriak histeris ke Mak Kitty.

Mak Kitty tidak ikutan histeris tapi malah tertawa-tawa. Jadi begini ceritanya, pada autograph session kemarin, Bang Yoza mengirim fotonya lagi pose bareng Rossi ke Mak Kitty. Aku dan Mak Kitty yang lagi berada di bus dari bandara menuju KL Sentral langsung kaget! Kok bisa foto sama Rossi gini, aku jadi mupeng banget. Mak Kitty yang masih waras meneliti fotonya dan bilang ini kok nggak mirip Rossi ya: kurus banget dan sejak kapan Rossi melihara janggut. Mak Kitty nggak percaya dan menggoda Bang Yoza. Hingga akhirnya Bang Yoza mengaku kalau itu memang bukan Rossi asli melainkan Rossi KW super asal Malaysia.

Kiri-kanan: Bang Dika, Bang Yoza, Mak Kitty, Aku
Before hitting the Rossi KW
Jadi ada seorang pemuda Malaysia bernama Rizwan yang wajahnya sering dibilang mirip sama Rossi. Well, aslinya nggak mirip banget juga sich tapi jadi mirip banget setelah dipakaikan kacamata dan topi. Tahun lalu Rizwan diberi kesempatan untuk bertemu Rossi secara langsung dan tahun ini, kabarnya Rizwan sengaja "didandani dan dilepas" oleh panitia untuk mengalihkan perhatian penonton dan menggantikan tugas Rossi melayani ribuan fans yang ingin foto bareng wkwk. Aku sempat cek foto instagramnya dan memang dari tahun ke tahun Rizwan terlihat semakin menyamakan penampilannya dengan Rossi: mengecat rambut, menindik kuping, memasang anting, gelang, kacamata, topi, baju, sepatu yang persis dengan yang Rossi kenakan. Bahkan Rizwan kini membuka usaha food truck dengan tema Valentino Rossi!

So balik lagi ke kerumunan tadi yah. Si Rossi KW ini dengan santai senyam-senyum ke arah kerumunan fans yang histeris tak karuan melihat idola KW mereka. Rizwan tampak menikmati betul popularitasnya sebagai KW-an seorang superstar. Seperti kerumunan orang-orang histeris tak karuan itu,  aku juga nggak mau menyia-nyiakan kesempatan langka ini. Aku langsung mengeluarkan ponsel dan larut dalam kerumunan penggemar yang berebut ingin foto bareng Rossi KW sambil menahan geli. So let's these pictures talk:


KYAA ADA ROSSI!!

Let's take a distant selfie!

Liat kamera aku dong Bang Rossi!!
Yeayy! Perfect!!

"Rossi KW aja direbutin"
Mungkin begitu batin turis-turis barat ini

Oke cukup yaa dengan Rossi KW-nya hehehe.

Memasuki gerbang utama, kami mampir di stand-stand yang familiar seperti Repsol, Yamaha, Ducati dan sebagainya untuk foto-foto di depan backdrop dan properti unik lain yang disediakan untuk menarik pengunjung, mengantre souvenir topi dan goodie bag yang dibagi-bagikan gratis, lalu Bang Yoza sempat ikutan games melempar panah yang hadiahnya souvenir plus bonus foto dengan mbak SPG yang semlohai!

Kami awalnya nggak tau ini antrean apa. Trus ikut-ikut antre aja.
Alhamdulillah dapat goodie bag dan topi hehe!

Btw, di sepanjang jalanan booth ini bertaburan mbak-mbak SPG berpayung dan berbusana minim (bahkan ada yang seperti memakai dalaman saja!). Ada yang membagi-bagikan kipas, stiker, brosur produk otomotif, souvenir, sampai melayani pengunjung yang minta foto bareng! Tidak satu, dua atau tiga, tapi banyak banget pengunjung yang minta foto bareng. Mbak-mbak SPG yang paling ramai dimintai foto adalah mbak-mbak berkulit putih dengan wajah oriental. Sementara pengunjung yang paling ramai minta foto bareng adalah mas-mas berpenampilan alay berlogat Jawa dan yang sampai berebutan antre adalah kelompok uncle-uncle berwajah Indihe. (I am not being racist ya guys, I am just telling you what I have witnessed sambil senyum-senyum miris plus geli melihatnya 😊).




Setelah mampir sana-sini lihat-lihat booth, Bang Zarmon menyadari sudah lewat pukul 11 berarti sesi free practice pembalap MotoGP sudah selesai. Padahal sesi free practice ini yang paling dinanti oleh Bang Zarmon karena bisa puas melihat pembalap melaju pelan. Sesi berikutnya adalah sesi kualifikasi. Kami lalu masuk menuju tribun dan duduk manis mencari tempat duduk yang strategis. Pemegang tiket Main Grand Stand yang terletak persis pada trek lurus di depan garis Start/Finish bisa pindah-pindah ke tribun yang berada di tikungan hanya dengan keluar tribun lalu menyeberang ke pintu tribun di depannya. Bang Zarmon menyarankan, kalau ingin melihat pembalap dengan jelas duduklah di tribun tikungan. Kami mulai menyaksikan sesi kualifikasi dengan duduk di tribun trek lurus. Di hadapan kami adalah paddock para pembalap dan tempat khusus buat tamu-tamu VIP gitu. Kami menyaksikan kualifikasi dari layar big screen yang terletak persis di hadapan kami yang menampilkan catatan waktu pembalapnya secara real time. Ternyata benar kata Bang Zarmon, di trek lurus ini pembalapnya melaju kencang sekali.

Tribun Main Grand Stand di trek lurus

Trek lurus persis di depan garis Start/Finish

Big screen di depan trek lurus
Masih big screen yang sama. Dari sini bisa lihat paddock pembalap

Keramaian penonton saat sesi kualifikasi

Cheers!

Setelah puas melihat pembalap melaju kencang di trek lurus, kami pindah ke tribun tikungan saat kualifikasi kelas MotoGP akan berakhir. Wah iya, pas di tikungan dan pembalapnya melaju pelan, kita bisa melihat lebih jelas ini Rossi, Pedrosa atau Marquez.

Pindah ke tribun tikungan. Di sini bisa lihat pembalap lebih jelas karena mereka melaju lebih pelan

Yeayy! Got the proper picture pas kualifikasi.
Tebak ini Marquez atau Pedrosa yaa?

Tak disangka tak dinyana, di tribun tikungan yang relatif lebih sepi ini kami kembali bertemu Rossi KW! Ia lagi asyik makan sate ayam persis dibelakangku, mungkin ia lelah setelah melayani permintaan foto ribuan fans. Aku langsung histeris ke Mak Kitty dan tidak menyia-nyiakan kesempatan emas kedua ini. Aku mendekatinya minta izin buat foto bareng. Ia tersenyum, "Boleh.." sambil meletakkan satenya. Rezeki memang nggak kemana yaa hahaha!

YEAYNESS!!

Another fan taking picture.

Kualifikasi pun usai dan Pedrosa berhasil mengamankan pole position, Dovisiozo di posisi 3, Rossi di posisi 4 dan Marquez keteteran di posisi 7. Nah, balapan kali ini merupakan perang antara Marquez dan Dovisozo untuk meraih gelar juara dunia. Kalau Marquez menang sekian poin di depan Dovisiozo, Marquez sudah bisa dipastikan menjadi juara. Sementara Dovisizo harus mengamankan minimal berapa poin gitu untuk tetap memiliki peluang menjadi juara dunia. Peluang Rossi tipis banget, apalagi start di posisi 4. Bakal seru banget nggak tuh balapan besok!

Time to go back. Bang Zarmon mengomandoi kami untuk bergegas meninggalkan tribun karena hampir semua penonton udah bergerak keluar. Sebelum pulang kami sempat solat dulu di musola yang berada di dekat gerbang utama. Setelah keluar dari gerbang utama kami naik shuttle bus yang mengantar penonton menuju pool bus yang akan menuju bandara KLIA2, KL Sentral atau juga KLCC. Sampai pool ini antreannya sudah mengular panjanggg banget melingkar-lingkar seperti ular tangga. Bang Zarmon yang kemaren naik bus ini dan tidak kebagian duduk langsung berinisiatif mencari Teksi.

Pool bus keluar dari Sepang yang sudah ramai oleh antrian 
Ramainyee



Yaudah sebelum berangkat mencari Teksi kita foto dulu

Ternyata tidak mudah mencari Teksi seperti tadi pagi yang bersedia membawa lima penumpang karena Polis Malaysia sedang ramai bertugas mengamankan lalu lintas keluar sirkuit. Hampir satu jam kami menunggu Teksi besar yang bersedia membawa kami namun tidak ketemu-ketemu, kalaupun ada kami dimintai ongkos yang mahal. Akhirnya kami menyusuri tepian jalan raya lalu menyeberang menuju pom bensin Petronas. Di sana kami bertemu beberapa driver Teksi carteran yang menyarankan kami memesan Grab karena hampir semua Teksi yang mangkal di sana sudah dibooking.
"Kalau je saye tak ada order, saye nak je bawa korang sume. Kitorang dah full booked sampai hari besok", begitulah kira-kira kata si abang teksi.

Pesan Grab je lah. Teksi dah full booked sampai besok
Begitu kata si abang driver ini saat kami terduduk letih di pom bensin

Aku dan Bang Dika membuka aplikasi untuk memesan Grab. Sekitar setengah jam kemudian, kami mendapakan Teksi yang bisa mengangkut lima orang menuju Bukit Bintang dengan biaya sekitar 115 Ringgit. Lalu sekitar setengah jam lagi menunggu si abang teksi memutar jalan menembus kemacetan menuju pom bensin untuk menjemput kami. Sepanjang perjalanan selama sekitar satu jam kami tertidur karena sudah lelah. Sampai di Bukit Bintang kami kembali makan di restoran Paradise, lalu jalan ke KLCC bertemu dengan teman Bang Zarmon empat ciwi-ciwi penggemar MotoGP yang habis belanja oleh-oleh. Habis itu kami jalan menuju taman KLCC, menyaksikan atraksi air mancur menari lalu foto-foto di Menara Petronas.

Makan Nasi Biryani 

Managed to click some pictures di Menara Kembar Petronas walaupun udah puegel banget

Karena malam itu juga bertepatan dengan malam minggu, Menara Kembar Petronas dan taman KLCC rame banget oleh pengunjung lokal dan turis MotoGP seperti kami. Di sepanjang jalan banyak kutemui sampah berserakan seperti di tanah air, hiks.

Never seen this much of trashes di sekitar taman KLCC before

Sekitar jam 11 malam kami sampai di hotel, beberes lalu beristirahat untuk race day esok hari.
(to be continued)

No comments:

Post a Comment