(31 Januari 2014)
Sesuai rencana, hari ini kami akan mengunjungi Batu Caves, situs religi umat Hindu Tamil yang terletak di distrik Gombak, sekitar 13 kilometer utara Kuala Lumpur. Di sini terdapat patung Lord Murugan berwarna emas setinggi 42.7 meter yang tercatat sebagai patung Murugan tertinggi di dunia. Sesuai dengan namanya, Caves, di sini terdapat gua-gua situs religi Hindu yang dapat dicapai dengan manaiki 272 anak tangga.
Pagi jam 07.30 kami sarapan dulu di hotel dan SURPRISE!!!! Resepsionis hotel memberi kami angpao dan jeruk, diiringi ucapan Good Morning dan Happy New Year, karena hari itu bertepatan dengan Imlek atau Tahun Baru Cina. Bukan hanya satu, tapi kami dapat tiga angpao yang berisi uang RM 1 dan tiga jeruk sekaligus!!! Menyenangkan sekali rasanya!!
Sebelum berangkat kami ngobrol-ngobrol dengan staff hotel dan ternyata, ibu-ibu cleaning servicenya orang Indonesia, asli Semarang. Lalu aku meminta petunjuk untuk menuju Batu Cave berbekal peta rute monorail Kuala Lumpur yang tersedia di hotel (ternyata peta yang sangat berguna ini juga tersedia di banyak hotel-hotel lain). Untuk menuju Batu Cave dari Bukit Bintang, kami harus naik KL Monorail ke KL Sentral terlebih dahulu (jalur hijau), lalu dari KL Sentral naik KTM Commuter ke Batu Caves (jalur biru). Sebenarnya aku masih sedikit bingung, apa bedanya antara LRT, Monorail, dan Commuter di KL. Resepsionis hotel menjelaskan, kalau Monorail itu relnya terletak di atas level jalan raya (persis seperti Monorail Jakarta yang sekarang sedang dibangun) dan hanya melingkupi kota Kuala Lumpur, sedangkan LRT dan Commuter itu relnya berada di bawah tanah dan menghubungkan distrik di sekitar Kuala Lumpur yang berjarak tempuh lebih jauh.
belum afdol travelling ke KL kalo belum punya map ini dan naik Monorailnya |
Sampai di Batu Caves kami disambut dengan patung Lord Murugan yang menjulang tinggi berwarna keemasan memantulkan cahaya matahari. Oh ya, untuk masuk ke komplek Batu Caves ini kita tidak dipungut biaya apapun lho, alias gratis. Pada waktu itu, selain bertepatan dengan libur Imlek, ternyata juga bertepatan dengan tarikh rangkaian festival Thaipusam umat Hindu Tamil, sehingga kami juga menyaksikan rombongan peziarah di kuil Batu Caves yang mayoritas wajah India Selatan yang ramai sekali. Kami foto-foto trus menaiki jenjang yang tinggi sampai ke dalam gua Batu Caves.
Nah, saat menaiki jenjang ini aku mengalami peristiwa tragis. Disela-sela ramainya pengujung yang ingin mencapai puncak tangga, ternyata banyak monyet-monyet yang berkeliaran bersuka-ria menanti makanan dari turis-turis yang baik hati. Sialnya, cewek bule di sebelahku membawa satu plastik besar roti, yang ia kibas-kibaskan untuk diberi kepada kawanan monyet-monyet tersebut. Tanpa aba-aba, seluruh monyet serentak berkejaran dari segala arah menuju si cewek untuk mendapatkan roti. Aku langsung menyadari tanda bahaya di dekatku, shit will happen on me!! Dan ternyata benar, beberapa ekor monyet melompat ke arahku, tapi syukur tidak kena. Tidak lama kemudian, seekor monyet betina yang menggantungkan anaknya di perutnya mendekatiku, terus nyengir, dan HAPPP!!! Ia mendarat di punggungku! AAAAAAAAAAAAAKKKKKKKK!!!!! Aku berteriak kencang sekali, hingga semua orang melihatku. Monyet itu lalu melompat lagi, dan meninggalkan bolongan bekas cengkraman kuku tajamnya di bajuku. AAARRRGGGHHH!!!!! TIDAAAKKK!!! Beberapa turis Asia melewatiku dan bertanya, are you OK?, namun ada juga yang tertawa-tawa.
Pelajaran moral: Kalau ke Batu Caves jangan berjalan di dekat orang yang membagi-bagikan makanan buat monyet.
me being photographer :) :) |
me being photographed :( :( |
Tujuan kami berikutnya adalah Masjid Jamek yang berjarak 2 stasiun dari KL Sentral melalui jalur merah. Di sini pertama kali aku membeli tiket menggunakan mesin otomatis yang langsung mengeluarkan tiket berupa koin biru, tapi naas, aku salah memencet tombolnya, tujuan yang seharusnya adalah Masjid Jamek, namun yang kupencet adalah Pasar Seni. Setelah aku tanya ke petugas, Masjid Jamek bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari Pasar Seni, namun kami lebih memilih untuk mengunjungi Pasar Seni saja.
token untuk naik LRT dan KL Monorail |
Selesai daddy sholat Jum'at dan kami sholat zuhur, kami mengunjungi aunty yang akan gabung jalan-jalan dan janji ketemuan di Stasiun Titiwangsa. Dari Masjid Negara, kami ambil teksi menuju Stasiun Masjid Jamek, kembali ke KL Sentral, lalu menuju Stasiun Titiwangsa. Kami rendezvous dengan aunty setelah sekitar 20 menit saling cari-carian, lalu istirahat di hotelnya, dan melanjutkan jalan sore ke Jalan Masjid India. Di sini, aunty mengajak kami ke supermarket Haniffa, one stop shopping centre yang menjual segala macan kebutuhan rumah tangga mulai dari makanan, pakaian, pecah belah, alat-alat elektronik, pokoknya mau cari apa aja kebutuhan rumah tangga di sini ada semua, nggak perlu ke tempat lain. Konon kabarnya, pemiliknya adalah orang India, karena itu banyak karyawan toko yang berwajah Indihe dan banyak menjual bahan makanan India. Kami memborong cokelat aneka rupa, susu Milo, teh tarik sachet, dan makanan-makanan kering Malaysia untuk oleh-oleh, sementara aku membeli bumbu garam masala.
hmm... apa sebaiknya aku nyari kerja di Malaysia aja yah... |
(to be continued)
Saya juga kemarin ke batu cave, banyak monyet menghampiri, itu karena kami waktu menaiki tangga merasa lapar ( mau nyemil maksudnya hehehe, cemilan/manisan india yang sudah di beli di depan pintu gerbang batu cave ) ketika baru membuka kantong kresek eeeh si monyet sudah menghampiri kami, disangka-nya kami ingin memberikan makanan kepada mereka.. dan karena kami menolak memberi makanan, si monyet2 itu langsung merampas kantong kresek yang satunya lagi , alhasil makanan kami di bawa mereka. hanya tersisa sedikit saja. untung gulabjam tidak di rampas. ... :)
ReplyDeleteiya bener... monyet2nya pada agresive atau lapar yahh.. sampai tali kamera juga ada yang ditarik-tarik
Deletebagus postingannya tentang trip di malaysia, seru ya udah jalan-jalan sampai batucave, klo ke batucave memang mesti waspada kalau ada monyet, hehehehe
ReplyDeleteMau tanya kalau mau ke haniffa dari kl sentral apa turun di stasiun masjid jamek?
ReplyDeleteMau tanya kalau mau ke haniffa dari kl sentral apa turun di stasiun masjid jamek?
ReplyDeleteDuh maaf saya lupa mba -__-"
DeletePatokannya Jalan Masjid India aja mbak karena lokasinya di dekat Jalan Masjid India. Semoga membantu yahh