Laman


Monday, April 8, 2013

English Vinglish

I've been so much into Bollywood movies since coming back from India. Aneh juga yah sebenarnya, karena biasanya orang-orang ingin ke India karena tergila-gila sama film Bollywood, aku malah sebaliknya. Tapi entah kenapa, setelah balik dari India aku jadi lebih mengerti alur filmnya dan lebih jeli memperhatikan background film seperti pemain figuran, pasar, kantor, taman, stasiun, dll.

(source)

Film yang akan direview kali ini berjudul English Vinglish, keluaran Oktober 2012. Film ini bercerita tentang seorang ibu rumah tangga bernama Shashi, yang pandai memasak dan punya bisnis kecil-kecilan membuat ladhoo (snack khas India). Namun sayangnya, bahasa Inggrisnya yang kacau sering menjadi ledekan oleh suaminya Satish dan anak perempuannya Sapna. Hanya anak lelakinya, Sagar, yang walaupun nakal namun tetap menyayangi Shashi apa adanya.

Suatu hari saudara perempuan Shashi yang tinggal di New York mengundang keluarga Shashi menghadiri pernikahan putrinya di New York. Shashi berangkat lebih dulu untuk membantu persiapan pernikahan keponakannya tersebut, sementara suami dan kedua anaknya akan menyusul saat mendekati tanggal pernikahan. Dengan Bahasa Inggris yang pas-pasan, Shashi akhirnya berhasil sampai di New York dan bertemu dengan keluarga kakaknya yang baik hati. Namun malang bagi Shashi, bahasa Inggrisnya yang masih kacau menyebabkan keributan besar saat ia memesan makanan di sebuah kafe. Ia kemudian secara sembunyi-sembunyi mendaftar kursus singkat Bahasa Inggris yang mengajarkan English speaking selama 4 minggu. Terdapat 7 orang murid dengan latar belakang yang beragam di kelas Bahasa Inggris tersebut: Eva si baby-sitter dari Meksiko, Salman Khan si supir taksi asal Pakistan, Euso si pekerja salon asal China, Rama si engineer dari India, Lourent si koki hotel dari Perancis, seorang pria Afrika pendiam, dan Shashi. Shashi kemudian menjadi murid paling menonjol dan disayangi di kelas. Tidak hanya meningkatkan kemampuannya berbahasa Inggris, di kelas ini Shashi juga mulai menemukan kepercayaan dirinya. Sementara itu, Lourent, si koki asal Perancis, diam-diam menyimpan perasaan kepada Shashi karena kecantikan dan kepolosannya.

Hubungan Shashi dan Lourent semakin hari semakin dekat, hingga Lourent mengungkapkan kalau ia menyukai Shashi di depan guru dan semua murid. Hal ini tentu membuat Shashi menjadi galau, terlebih saat suami dan kedua anaknya datang menyusul ke New York menjelang hari pernikahan.

Lalu...

...

...

...

...

Mau tau??

Mau tau...???

Tonton sendiri aja yaa... Terlalu seru untuk direview semua karena seperti kebanyakan film Bollywood lain, pesan dan konfliknya tidak hanya satu. Diantaranya, melalui film ini kita bisa melihat a glimpse of glamorous New York dari kaca mata orang Asia pendatang baru. Lalu kita bisa memetik nilai-nilai persahabatan, indahnya keberagaman, dan saling menghargai bahasa, budaya, warna kulit, hingga orientasi seksual seseorang.

Melihat kelas Bahasa Inggrisnya Shashi, jadi mengingatkanku akan kelas kursus Bahasa Inggrisku yang dulu.
Duh, jadi kangen...

Very highly recommended lah ini film!!!

So... Don't miss it yah :'D !!!

No comments:

Post a Comment